Partsipasi Masyarakat akan tinggi Jika Politik itu memberi keadilan dan kemakmuran bagi Masyarakat

Rabu, 23 Agustus 2023 14:10 WIB   Program Studi Sosiologi

 

Menjelang kontestasi politik Pemilihan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Pemilihan Calon Legeslatif dan Pilkada Serentak pada tahun 2024 harapannya Masyarakat semakin dewasa dan bijak dalam menyikapi perbedaan dalam hajatan demokrasi.

Perbedaan pandangan, keyakinan terhadap para kontestan politik baik dalam pilpres, Pileg dan Pilkada menjadi keniscayaan. Tak ada yang bisa memaksa akan keyakinan pilihan politik itu. Menempatkan kontestasi politik lima tahunan sebagai bagian dari konsekuensi sistem yang demokratis harus dihadapi dengan wajar, santai, damai dan mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan sebagai urat nadi dalam kebhenikaan. Pilihan politik boleh berbeda, partai boleh berbeda tetapi saling menghargai dalam keanikaragaman menjadi niscaya

Dalam konteks itulah, pengamat politik Dr Wahyudi sekaligus Dosen sosiologi UMM ikut andil dan terlibat langsung dalam memberikan pencerahan kepada Masyarakat.

Kegiatan sosialisasi Pendidikan Politik Bagi Masyarakat “ peningkatan Partisipasi Masyarakat Menyongsong Pemilu dan Pemilihan serentak tahun 2024  yang diadakan oleh Bakesbangpol Kota Batu pada hari Rabu (23/8/23) di Hotel Kartika Wijaya. Kegiatan tersebut diikuti oleh hampir seratus orang dimana pesertanya kaum Perempuan semua

Dalam paparannya, Dr Wahyudi menyampaikan bahwa anggapan politik itu kotor sudah saatnya diakhiri. Perilaku atau oknum pemerintah atau partai yang korup tidak digeneralisasi (gebyah uyah.Jawa) dimana semua pemerintah dan partai itu korup, masih banyak yang baik.

Tentu menjadi tantagan serius realitas politik saat ini. Fakta politik yang sering menyuguhkan perilaku elit politik yang tidak memihak Masyarakat kecil bahkan korup menyebabkan masyarakat menjadi antipati, acuh tak acuh bahkan tidak perduli terhadap politik.

Kondisi seperti itu jangan dijadikan alasan bagi ibu-ibu untuk tidak menggunakan hak pilihnya dalam pemilu nanti, jika ibu-ibu justru antipati (emoh politik) nanti yang akan terpilih justru orang-orang yang tidak baik, akibatnya harga cabe naik, harga sayur naik semua kebutuhan pokok naik, itu karena politisi kita yang menentukan semua, kelakarnya

Oleh karena itu, perlu didorong agar politik menjadi instrumen keadilan dan kemakmuran Masyarakat sehingga Masyarakat tidak antipati terhadap politik dalam momen politik seperti pilpres dan pilkada, menampilkan politik yang berorientasi kepada keadilan dan kemakmuran, maka dengan sendirinya partisipasi Masyarakat akan meningkat, pungkasnya[]

 

Shared: