Apa Kata Alumni
Tidak terasa Jurusan Sosiologi sudah berusia 20 tahun. Ratusan alumni sudah menyebar ke seluruh penjuru Indonesia bahkan luar negeri. Beragam pekerjaan berhasil dengan sukses digeluti oleh mereka. Pekerjaan tersebut antara lain Guru, Pegawai Bank, PNS di PemKab maupun Pemkot, LSM, Usahawan sukses, kepala Desa, Staff CSR di Perusahaan besar, Wartawan, Dosen, sampai anggota DPR. Hal tersebut menunjukkan jika sosiologi telah memberi bekal knowledge dan pengalaman lapang yang berarti bagi pengembangan potensi alumni. Beberapa cerita alumni berikut adalah contoh sukses yang diharapkan bisa menjadi cermin positif bagi mahasiswa baru untuk selalu punya Achievement (dorongan berprestasi) yang kuat bagi tercapainya keinginannya kelak.
1. Dean Maulana (Angkatan 2010, sebelum wisuda pada tanggal 6 September 2014 sudah diterima di divisi CSR PT. Pelabuhan Indonesia)
Semester akhir penuh tantangan dan juga pengalaman, tantangan ini berawal dari sebuah mata kuliah yang mengharuskan mahasiswa untuk terjun langsung dalam dunia kerja (PKL). Sebagai mahasiswa awalnya ini adalah program yag menakutkan untuk diaplikasikan, karena terjun dan berhadapan langsung dengn dunia kerja. Proses PKL dimulai dari mahasiswa memilih peusahaan yang akan dijadikan tempat PKL. Setalah selesai memilih barulah kita bersentuhan dengan dunia kerja. Saya ditempatkan di divisi CSR Pelabuhan Indonesia III.
Praktek kerja lapang membawa nasib dan keberuntungan saya, sebelum wisuda ada lowongan pekerjaan di PT Pelabuhan Indonesia. saya mengirimkan aplikasi lamaran. Seleksi demi seleksi penulis ikuti dengan penuh semangat. Ketika seleksi wawancara, saya mendapatkan pertanyaan pertanyaan seperti ini. Apa pengelaman kamu sehingga berani melamar di perusahaan ini? Kamu punya modal apa? Saya langsung menceritakan pengalam ketika PKL dibidang CSR atau PKBL. Setelah itu seleksi terus dilakukan dan hasilnya pun tidak sia- sia. Pekerjaan yang selama ini saya impikan berhasil saya raih dengan usaha dan kerja keras. Saya ditempatkan di Divisi CSR, sangat sesuai dengan passion saya, apalagi PKL dan skripsi saya membicarakan tentang CSR.
Tanpa disadari, mata kuliah wajib tersebut telah menjadi berkah bagi saya. Lakulakan Praktek Kerja Lapangan dengan sepenuh hati, karena tanpa disadari kita sedang berproses di dunia kerja dan meng-inisiasi pikir kita tentang realitas pekerjaan yang sesungguhnya.Jangan takut untuk melakukan perubahan, mencoba hal – hal yang baru dan menerima tantangan yang besar dalam hidup kita. Karena itulah yang sampai saat ini merubah pribadi dan nasib saya. Berawal pengalaman PKL, berakhir juga dengan pekerjaan yang dulunya saya lakukan saat PKL.
2. Edo (Angkatan 2010, satu hari setelah wisuda langsung mendapatkan panggilan test dan sekitar 1 bulan berikutnya diterima bekerja)
Alhamdulillah, saya bisa lulus dalam waktu 3,5 tahun. Perjuangan yang berat untuk bisa melakukan hal tersebut, karena ada dua tugas penting yang harus dilakukan selama 4 bulan ( Oktober 2013 s/d Januari 2014) yaitu menyelesaikan PKL dan membuat laporan PKL dan dalam saat yang bersamaan harus menulis skripsi. Tidak ada waktu tanpa bersahabat dengan laptop. Saya yakin dengan kemauan yang keras semua bisa dilakukan. Pada akhirnya kerja keras saya berakhir dengan indah. Pada Februari tahun 2014 saya diwisuda.
Berkah seakan terus menaungi saya, betapa tidak, hari Sabtu wisuda, hari Senin sudah mendapatkan panggilan test dari Bank Danamon. Tes demi tes, baik tertulis maupun wawancara bisa saya lalui dengan baik. Muara akhirnya, saya dinyatakan lulus dan berhak untuk ikut pendidikan perbankan selama 1 bulan di Bogor. Setelah itu merasakan riil bekerja saya lalui di Bank Danamon. Selama 5 bulan saya mencecap atmosfer Bank Danamon. Passion bekerja di Bank membawa saya mengikuti test di Bank lain, tepanya di BRI. Alhamdulillah, sudah sekitar 1 bulan saya berkarir di Bank BRI Cabang Martadinata Malang dan menjalani tugas dinas di Unit Ampelgading Malang sebagai Customer Service. Jangan pernah minder menjadi mahasiswa sosiologi UMM, saat kita punya kebanggan terhadap jurusan yang kita pilih, saat itu sejatinya kita sedang menanam passion yang luar biasa terhadap keinginan kita kelak.
3. Sri Rahmiyati (Angkatan 2003, Tidak punya Sertifikat Akta Mengajar tapi bisa menjadi guru tetap yayasan di SMA bergengsi milik Perusahaan Listrik Paiton, Probolinggo, yaitu SMA Tunas Luhur)
Tidak terbayangkan saya akan menjadi seorang pendidik. Hal tersebut dikarenakan saya tidak punya sertifikat akta mengajar (pada saat itu, sertifikat tersebut menjadi senjata ampuh untuk bisa berkarir di dunia pendidikan walau bukan lulusan FKIP). Setelah lulus, saya memberanikan diri untuk melamar pekerjaan menjadi guru. Inipun sebetulnya gambling juga, sebab saya melamar menjadi guru di sebuah sekolah milik perusahaan besar yaitu Perusahaan Listrik Paiton. Nama sekolahnya adalah SMA Tunas Luhur. Tentunya standarisaasi yang mereka inginkan tinggi, dibuktikan dari jumlah murid yang diterima tidak terlalu banyak, harapannya agar proses belajar bisa berjalan lebih kondusif. Tanpa bekal akta, kaki melangkah dengan entengnya menuju sekolah tersebut. Dag dig dug juga, bisa tidak ya diterima hanya dengan mengandalkan ijazah Sarjana tanpa senjata utama sertifikat mengajar. Bayangan tidak diterima tentunya menggelayut di kepala. Pasrah saja, yang paling penting adalah berusaha.
Allah memang selalu punya skenario yang tidak pernah diduga oleh manusia. Saya justru diterima dengan sangat terbuka oleh mereka. Sekolah tersebut justru membutuhkan guru sosiologi yang benar-benar lulusan S1 Sosiologi bukan S1 dari Sosiologi Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan. Bagi mereka lulusan s1 ssiologi murni akan mampu memberikan poengajaran sosiologi dalam kedalaman substansi sosiologi. Inilah berkah yang luar biasa yang saya rasakan. Pada akhirnya saya bisa menjadi Guru Sosiologi walau tidak mempunyai sertifikat akta mengajar dan bukan dari sosiologi FKIP. Tanggungjawab saya selanjutnya adalah mengaplikasikan ilmu sosiologi saya sebagai kedalaman substansi sosiologi dalam space yang lebih sederhana yaitu murid-muridku SMA Tunas Luhur, Paiton, Probolinggo. Ada perasaan bahagia yang luar biasa, manakala dua murid saya yang saya sarankan masuk ke S1 Sosiologi UMM ternyata saat sekarang menjadi mahasiswa Sosiologi UMM bisa berprestasi dengan baik. Allah akan selalu memberi skenario yang baik kepada kita, manakala kita komitmen dengan pilihan kita dan menjadikan setiap tindakan kita adalah berkan dan berakhir dengan manifestasi syukur kepada-Nya. Amien.
4. Sabilla Amirulloh, M.Si (PNS Guru di MAN Kota Batu & Koordinator MGMP Antropologi Jawa Timur)
Tidak pernah menyesal masuk prodi Sosiologi UMM adalah kalimat yang paling tepat untuk saya ungkapkan. Belum lulus kuliah saya sudah menjadi Guru Tetap Yayasan (GTY) di sebuah Sekalah Berasrama (Boarding School) ternama di Malang. Alhamdulillah puji syukur tak henti-hentinya saya panjatkan kehadirat Allah Swt ketika saya lulus di tahun yang sama saya juga diterima sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS} sesuai dengan cita-cita saya, tanpa kendala sama sekali, begitu mulus, begitu lancar, saya merasa sangat beruntung memilih kuliah di Sosiologi UMM. Setelah bekerja, kebetulan saya ditempakan di MAN Kata Batu mengampu mata pelajaran Sosiologi. Ilmu yang saya dapatkan di Sosiologi UMM juga sangat berguna. Banyak konsep-konsep yang tidak diketahui dan dipahami oleh guru Sosiologi yang lain saya pahami lebih dulu. Hal ini membawa berkah berupa kepercayaan untuk menjadi pengurus di organisasi guru tingkat provinsi Jawa Timur, dan dipercaya untuk menjadi narasumber/pemateri di beberapa kegiatan guru di tingkat provinsi Jawa Timur. Ilmu yang saya dapatkan di Sosiologi UMM juga memperlancar saya lolos seleksi Penulis Saal Nasional Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Kemdikbud tahun 2018/2019 dan Penulis Saal Ujian Sekolah Berstandar Nasional Provinsi Jawa Timur 2017/2018 dan 2018/2019. Terimakasih Sosiologi UMM, semoga jaya selalu, kami bangga padamu dan tak pernah menyesal kuliah di Prodi Sosiologi UMM.
5. Sarip Hidayatulloh, S.Sos (Comdev. Officer di Divisi Public Government Affair, Kangean Energy Indonesia, Ltd)
Belajar di Sosiologi UMM membuat saya belajar banyak mengenai bagaimana berinteraksi dengan banyak orang. Saya juga belajar bagaimana membaca karakteristik suatu komunitas atau kelompok, sehingga saya dapat melakukan intervensi, menjadi bagian dari kelompok tersebut bahkan mengembangkan. Setelah belajar sampai semester 6, saya diberi kesempatan oleh Prodi Sosiologi UMM untuk mengasah keilmuan saya dengan Praktek kerja lapangan. Saya berkesempatan untuk PKL di Kangean Energy Indonesia, sebuah perusahaan migas dengan pekerjaan yang penuh tantangan. Melalui program PKL inilah, akhirnya saya menemukan bagaimana membangun masyarakat atau komunitas secara riil di dunia kerja. Alhasil, setelah tulus, saya diberikan jalan lebar untuk bekerja di sana. Kini, saya telah berkiprah dengan maksimal di Kangean Energy Indonesia dengan keilmuan Sosiologi yang saya dapat dari belajar di Prodi Sosiologi FISIP UMM.
6. Zulfa Indah Permatasari, S.Sos (Frontliner di BRI Cabang Malang)
Sosiologi menurut saya merupakan edukasi yang mendalami ilmu tentang masyarakat, berbagai hal dalam kehidupan dapat dipelajari dan dimengerti setelah mengenal dunia Sosiologi. Disini kita dapat mempelajari hal dasar dalam kehidupan dan menjadikan pribadi yang mampu memahami karakter individu, berbagai bermacam konflik serta mencari solusinya. Yang terpenting bagi saya, kini saya mampu menjadi individu yang memiliki kemampuan adaptasi baik terhadap lingkungan sekitar, baik secara individu ataupun kelompok. Hal itu bisa kita dapatkan jika kita mau mengenal dan mempelajari Ilmu Sosiologi.
7. Catur Argo Wibowo, S.Sos (Pengusaha, Team Leader Call Center Telkomsel, Surabaya)
Ilmu dan pengetahuan yang saya dapatkan dari Jurusan Sosiologi FISIP Universitas Muhammadiyah Malang sangat membantu saya dalam menjalankan tugas-tugas saya sebagai seorang pemimpin. Jurusan Sosiologi FISIP UMM merupakan pilihan yang tepat untuk mempersiapkan diri memasuki dunia kerja. Karena teori dan praktiknya sangat berguna untuk mengembangkan hubungan sosial dan industrial.
8. Norman Cahyadi, S.Sos (Management Trainee di sebuah perusahaan otomotif)
Sociology FISIP University of Muhammadiyah Malang adalah yang terbaik!
9. Indah Romadhoni, S.Sos (PNS Guru SMAN di Kota Tarakan, Kalimantan Utara)
Sosiologi memberikan banyak manfaat bagi saya, antara lain suasana belajar mengajar yang dipersiapkan dengan baik sehingga siswa dapat maksimal dalam menyerap pelajaran, mata kuliah Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang terencana dengan matang dan sangat concern untuk memahami fenomena terutama di perusahaan, sertifikat pendidik yang terprogram secara sistematis sehingga memunculkan proses kreatifitas saat kami melakukan PPL di SMA. Alhamdulillah, kini saya bergabung dengan puluhan guru sosiologi PNS di SMA yang berasal dari Jurusan Sosiologi FISIP Universitas Muhammadiyah Malang. Terima kasih!
10. Mar'atus Sholikhah, S.Sos (Guru PNS di SMAN 6 Malang, Jawa Timur)
Semangat mengembangkan daerah membutuhkan guru-guru yang bergelar Sarjana Sosiologi
11. Galuh Diajeng Wulandari, S.Sos (PNS bagian Analisis Data di Pemerintah Kota Batu, Malang, Jawa Timur)
Pengalaman mempelajari banyak mata kuliah yang berorientasi pada penelitian di Departemen Sosiologi FISIP membantu pekerjaan saya saat ini di Departemen Analisis Data.
12. Muhammad Dipo Islam, S.Sos (PNS Guru di SMAN di Probolinggo, Jawa Timur)
Alhamdulillah, Jurusan Sosiologi FISIP Universitas Muhammadiyah Malang mengajarkan saya skil mengajar yang profesional. Terima kasih!