Program Kelana Kota Radio Suara Surabaya (SS) FM, dengan broadcaster Nur Aini Kusuma (12-12-2021), merespon fenomena perilaku swafoto atau selfie di tengah evakuasi erupsi Gunung Semeru Lumajang. Pada program tersebut, Sosiolog UMM Luluk Dwi Kumalasari, M.Si diundang sebagai narasumber untuk menganalisis tentang swafoto tersebut.
Perilaku swafoto di tengah bencana ini terjadi berdasarkan motif eksistensi di berbagai postingan media sosial sehingga "tidak mampu menempatkan diri" di tengah evakuasi bencana.
"Padahal kondisi masih rawan karena masih diindikasikan akan terjadi erupsi susulan. Masyarakat perlu memahami kondisi seperti itu", pungkasnya. Luluk juga berpesan kepada masyarakat untuk perlu "cerdas bermedia sosial", terlebih di saat proses evakuasi. Warning dari pihak pemerintah serta petugas TNI setempat bahwa ini bukan 'lokasi wisata' juga harus dipahami.
Hal lain yang jadi sorotan ialah terdapat warga yang sedang mengalami trauma akibat bencana yang justru dipertontonkan dengan perbuatan swafoto tanpa kesadaran situasi. Motif selfie itu berdasarkan "demi follower" serta, seperti yang disimpulkan oleh broadcaster, "demi konten".
Perempuan yang juga merupakan Kaprodi Sosiologi FISIP UMM tersebut menyarankan bahwa perlu adanya edukasi dari institusi dan lembaga setempat untuk mengingatkan kepada khalayak pengguna akun media sosial dengan "apa sih susahnya? tidak ke tempat bencana dulu", karena yang berhak ke sana hanya Tim SAR, Ambulans, serta Tim Medis.