UMM Mengukuhkan Guru Besar FISIP Prof.H.Muslimin Machmud,PhD

Rabu, 09 Maret 2022 23:41 WIB   Program Studi Sosiologi

Universitas Muhammadiyah Malang mengukuhkan H. Muslimin Machmud,P.hD sebagai guru besar Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP UMM. Prof. Muslimin mengangkat media heritage sebagai judul pidato guru besarnya. Guru Besar pertama, bidang komunikasi media tradisional di Indonesia. Prosesi pengukuhan, dilakukan di UMM Dome, Rabu (9/3/2022).

Rektor UMM Dr Fauzan MPd. menilai, pengukuhan guru besar merupakan pagelaran prestisius. Beliau berharap, mampu menambah dan memperkuat energi UMM meningkatkan daya saing Internasional. Apalagi, Kampus Putih menduduki ranking enam kampus swasta terbaik se-ASEAN. Menurut Fauzan, budaya komunikasi masyarakat saat ini, cenderung langsung dan instan. Hanya segelintir yang menggunakan sindiran dan perlambangan seperti pantun maupun puisi. “Puisi dan pantun sekarang hanya dipakai seni atau sastra belaka. Padahal, dulu menjadi media untuk memberi nasehat ke sesama. Selamat kepada Profesor Muslimin. Semoga bisa menginspirasi dan menebar manfaat berbagi,” terang Rektor.

Ketua Badan Pembina Harian UMM sekaligus Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Prof Dr Muhadjir Effendy MAP mengucapkan selamat kepada Muslimin. “Saya bangga, karena di bawah kepemimpinan Pak Fauzan, UMM mampu melahirkan profesor-profesor baru dengan begitu deras. Tidak hanya dari segi jumlah tapi juga bagus dari segi usia yang tergolong cukup muda,” jelas Muhajir.Menteri Muhadjir menilai, kajian Prof Muslimin, adalah sesuatu yang unik. Tidak banyak yang memperhatikannya. Menurutnya, media warisan akan terus mengilhami ruh perkembangan media massa. Itu dirasa akan lebih bagus jika dibarengi dengan kajian antropologi.

Sementara itu, Prof Muslimin menjelaskan mengenai pemberdayaan media warisan di tengah gempuran media modern. Menurutnya, selain manfaat dan kemudahan, media modern juga memunculkan akibat buruk bagi masyarakat. “Berdasarkan kajian yang saya teliti ini, media warisan terfokus pada tiga hal utama. Hubungan antara manusia dengan manusia. Hubungan manusia dengan alam serta hubungannya dengan Tuhan Sang Pencipta. Ketiganya, memiliki pola masing-masing berbeda satu dengan yang lainnya,” tuturnya.Menurut Muslimin, media warisan merupakan produk budaya masyarakat perlu diberdayakan. Mengingat, media tersebut telah menjadi bagian dari kearifan masyarakat.

“Keberadaan media warisan (media heritage), dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. Sebagai salah satu sarana komunikasi yang efektif. Terutama dalam kaitannya dengan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,” pungkasnya. Maka, peranan teknik komunikasi warisan dirasa masih diperlukan untuk menjaga keseimbangan sosial. Ia melanjutkan, ada beberapa fungsi dari media warisan yang bisa diperoleh. Mulai dari fungsi hiburan seperti materi lawakan dan gerak laku pemain, fungsi pendidikan dan dakwah, promosi serta penyebarluasan informasi. Begitupun dengan fungsinya dalam upaya sosialisasi dan propaganda politik, kontrol sosial hingga pelestarian nilai budaya. “Berdasarkan kajian yang saya teliti ini, media warisan terfokus pada tiga hal utama yakni hubungan antara manusia dengan manusia. Kemudian hubungan manusia dengan alam serta hubungannya dengan Tuhan Sang Pencipta. Ketiganya juga memiliki pola masing-masing yang berbeda satu dengan yang lainunya,” tuturnya. Maka menurut muslimin, media warisan yang merupakan produk budaya masyarakat perlu diberdayakan. Apalagi mengingat media tersebut telah menjadi bagian dari kearifan masyarakat sekaligus menjadi karya budaya dan aset suatu bangsa. “Dengan demikian, maka keberadan media warisan dapat dirasakan langsung oleh masyarakat sebagai salah satu sarana komunikasi yang efektif. Terutama dalam kaitannya dengan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,” pungkasnya.

Gagasan Prof. Muslimin Machmud menggunakan konsep "impresi manajemen" meminjam sosiolog Goffman merupakan self-performance yang digunakan aktor dalam memelihara kesan tertentu, dalam situasi untuk mencapai tujuan dalam pengembangan media heritage. Untuk menghasilkan kesan tertentu, maka individu akan menampilkan dirinya dalam atribut atau tindakan tertentu termasuk berbusana, how to talks, dan bernegosiasi terang dalam teks pidatonya yang berjudul "Pemberdayaan Media Heritage di Tengah "Gempuran" Media Modern".

Kepala LLDIKTI Wilayah VII Jatim Prof Dr Ir Soeprapto DEA memberi selamat beserta Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jatim Nur Cholis Huda juga menyampaikan pendapatnya bahwa "Mereka memotivasi dosen muda untuk mengikuti jejak Muslimin" tandasnya. 

Shared: