Zaman begitu cepat berubah. Hal itu direspon cepat oleh Program Studi Jurusan Sosiologi UMM dengan mengadakan Lokakarya Pemutakhiran Kurikulum dan Mata Kuliah pada hari Sabtu (3/6/23) di Hotel Rayz UMM. Adapun Peserta Lokakarya dihadiri oleh Dosen Sosiologi UMM dan staf.
Dari pihak Dekanat yang hadir adalah Wakil Dekan 1 Najamuddin Khairur Rijal, S.IP, M.Hub.Int, dalam sambutannya Mas Naja sapaan akrabnya menyampaikant titipan Bapak Dekan. Dekan FISIP Prof. Dr. Muslimin Machmud selalu mengingatkan terkait Center Of Excellence ( CoE) sebagai program unggulan UMM. CoE sebagai ikhtiar UMM agar kualitas lulusan mahasiswa nanti mampu bersaing dan berkompetisi saat berkiprah di masyarakat sesuai disiplin keilmuan yang dimiliki.
Sementara Kaprodi Sosiologi Luluk Dwi Kumalasari S.Sos, M.Si menyampaikan bahwa Lokakarya Kurikulum ini sebagai respon atas kebijakan Dikti terkait jumlah SKS maksimal 144, konsekuensinya ada 2 SKS mata kuliah yang harus dipangkas, tak hanya itu pada Lokakarya yang mendatangkan Narasumber dari Kaprodi Sosiologi Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) ini semata-mata untuk meningkatkan kualitas capaian pembelajaran (CPL) Profil lulusan sehingga nantinya mahasiswa memiliki kemampuan teoritik dan praktik sesuai permintaan pasar.
Luluk begitulah panggilannya akrabnya menekankan bahwa Sosiologi UMM itu dengan adanya CoE itu akan berupaya agar out put lulusan Sosiologi itu memiliki kemampuan dilima bidang konsentrasi, seperti Analis Sosial, Peneliti, Konsultan, Pemberdaya dan Manajer, oleh karena itu CoE berkelindan dengan kurikulum yang ada di Prodi Sosiologi UMM ujarnya.
Dr.Tyas Retno Wulan sebagai Narasumber tunggal pada acara Lokakarya menyampaikan bahwa mahasiswa tidak hanya tertib kuliah sesuai kurikulum yang ada, tetapi Mahasiswa memiliki mental Leadership, Kreatif punya kemampuan dalam melakukan inovasi dan tahan banting saat nanti sudah terjun ke masyarakat[]
Foto Kegiatan Lokakarya