Dalam rangka mendukung peningkatan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia, Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) terus mendorong kolaborasi antara perguruan tinggi dan dunia kerja. Salah satu bentuk implementasi program ini adalah melalui magang dosen di berbagai lembaga yang memiliki kontribusi besar dalam bidang riset, kebijakan publik, dan pengembangan masyarakat. Kali ini, dua dosen dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Ahmad Arrozy dan Prof. Dr. Wahyudi, berkesempatan mengikuti program magang di Perludem (Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi) yang berlokasi di Jakarta.
Kegiatan Dosen magang di Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM Perludem) mulai tanggal 29 Juli - 27 November 2024. tentu magang ini menjadi penting dan menambah khazanah pengetahuan mengenai peran dan kiprah Perludem dalam menyemaikan nilai nilai demokrasi di Indonesia. melakukan kombinasi antara teoritik dan empiris menjadi keniscayaan menginat perjalanan demokrasi paska runtuhnya rezim Orde Baru sampai dewasa masih berkutat dalam pendulum demokrasi prosedural.
Program magang ini menjadi bagian dari upaya Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dalam meningkatkan kualitas pengajaran di perguruan tinggi melalui pendekatan yang lebih aplikatif dan berbasis pada realitas masyarakat. Perludem, yang fokus pada penguatan demokrasi, pemilu, dan partisipasi publik, menjadi mitra strategis dalam melibatkan dosen-dosen dari perguruan tinggi dalam riset dan pengembangan kebijakan terkait isu-isu demokrasi dan pemilu di Indonesia.
Ahmad Arrozy dan Prof. Dr. Wahyudi, keduanya merupakan dosen di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), terpilih untuk mengikuti program magang ini berkat rekam jejak akademik mereka yang luar biasa dan dedikasi terhadap pengembangan ilmu sosial-politik di Indonesia. Magang ini memberikan kesempatan bagi keduanya untuk terlibat langsung dalam riset dan kegiatan advokasi yang dijalankan oleh Perludem.
Ahmad Arrozy, dosen yang mengajar di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) UMM, menyatakan bahwa magang di Perludem membuka wawasan baru terkait dinamika politik dan tantangan dalam memperkuat sistem pemilu di Indonesia. “Magang ini sangat berharga, karena saya bisa memahami langsung proses advokasi kebijakan dan riset yang dilakukan oleh Perludem. Pengalaman ini tentunya akan saya aplikasikan dalam mengembangkan materi ajar di kampus dan memberikan pemahaman yang lebih komprehensif kepada mahasiswa,” ungkapnya.
Sementara itu, Prof. Dr. Wahyudi, yang juga merupakan dosen di Fakultas FISIP UMM, menyampaikan bahwa kesempatan magang ini memberi pengalaman berharga untuk memahami keterkaitan antara teori dan praktik dalam bidang demokrasi. “Selama di Perludem, saya belajar banyak tentang tantangan demokrasi di Indonesia dan bagaimana pentingnya melibatkan masyarakat dalam proses politik. Pengalaman ini sangat relevan untuk pengajaran saya, terutama dalam mendorong mahasiswa untuk lebih aktif dalam berpartisipasi dalam kehidupan demokrasi,” ujar Prof. Wahyudi.
Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) merupakan inisiatif dari pemerintah untuk memberikan ruang bagi dosen-dosen di Indonesia untuk mengembangkan kapasitas mereka melalui kolaborasi dengan lembaga-lembaga yang memiliki dampak langsung terhadap masyarakat. Melalui program ini, diharapkan para dosen tidak hanya dapat mengembangkan pengetahuan dan keterampilan mereka, tetapi juga memperkaya materi pengajaran yang lebih aplikatif dan relevan dengan perkembangan terkini di masyarakat.
Perludem sebagai lembaga yang bergerak di bidang penguatan demokrasi dan pemilu, menyediakan platform yang tepat bagi dosen untuk terlibat dalam riset kebijakan, advokasi, dan pengembangan kapasitas masyarakat dalam memahami dan berpartisipasi dalam pemilu. Magang ini memberikan kesempatan kepada dosen untuk berkontribusi langsung dalam upaya memperkuat demokrasi di Indonesia.
Magang dosen Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) di Perludem ini merupakan salah satu contoh sukses dari program PKKM yang menghubungkan dunia pendidikan dengan dunia kerja secara langsung. Diharapkan, pengalaman yang diperoleh oleh Ahmad Arrozy dan Prof. Dr. Wahyudi dapat menjadi sumber inspirasi bagi dosen lainnya untuk lebih terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang relevan dengan perkembangan sosial-politik di Indonesia.
“Melalui program PKKM ini, kami berharap dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih dinamis, di mana dosen-dosen tidak hanya mengajar teori, tetapi juga dapat memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa mengenai realitas dunia politik dan demokrasi di Indonesia,” kata Prof. Dr. Wahyudi.
Dengan kolaborasi ini, diharapkan ke depan akan lebih banyak lagi dosen yang dapat mengembangkan riset dan pengajaran mereka melalui pengalaman praktis di lapangan, serta berkontribusi dalam penguatan demokrasi dan pemilu yang lebih berkualitas di Indonesia[]