Pada hari Sabtu tanggal 24 Desember 2011 lalu, Himpunan Mahasiswa Sosiologi (HIMASOS) menggelar acara kuliah tamu yang bertemakan “Learning Greek’s Culture By a Keynote Speaker of Greek’s” dengan mendatangkan pemateri dari negara Yunani Ms. Anggeliki Papadam. Menurut Haris Samsuddin selaku ketua HIMASOS mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan sebagai sarana transfer budaya sekaligus untuk mengetahui perbandingan ilmu Sosiologi di negara Yunani dengan Indonesia. Kegiatan yang dilaksanakan di gedung Student Center lantai 4 ini dihadiri kurang lebih 50 orang mahasiswa jurusan Sosiologi.
Mengawali pembicaraannya, Anggeliki Papadam perempuan lulusan S1 Sosiologi dari negara Yunani dan lulusan Master Education dari negara Irlandia Utara menjelaskan, bahwa di negara Yunani jurusan Soiologi adalah salah satu jurusan paling favorit diantara jurusan lainnya. Hal ini terbukti dengan banyaknya mahasiswa yang memilih jurusan tersebut. Setiap tahunnya kurang lebih ada 1000 mahasiswa yang memilih jurusan Sosiologi. Namun ia sangat heran mengapa di negara Indonesia jurusan Sosiologi kurang diminati oleh mahasiswa, padahal jurusan ini memiliki masa depan yang menjanjikan, tegasnya.
Melanjutkan pembicaraannya, Anggeliki juga menjelaskan tentang budaya dan kehidupan masyarakat di negara Yunani. Menurutnya, kehidupan di Yunani sangatlah berbeda dengan di Indonesia. Disana kehidupannya sangat bebas. Sebagai contoh, meminum alkohol adalah salah satu budaya yang wajib dilaksanakan. Misalnya dalam acara perayaan pernikahan, kelahiran anak, ulang tahun, natal, dan tahun baru harus dirayakan dengan meminum alkohol secara bersama-sama. Dari segi pakaian, di negara Yunani pakaiannya lebih terbuka, tidak tertutup seperti di Indonesia. Namun untuk pendidikan, disana juga menjadi suatu kewajiban, bahkan untuk mendapatkan suatu pekerjaan harus mempunyai gelar master.
Sedangkan keadaan politik dan pemerintahan disana, menurutnya tingkat korupsi jauh lebih buruk dibandingkan negara Indonesia. Sebab di negara Yunani korupsi menjadi ssuatu hal yang biasa terjadi. Bahkan pemerintah disana, rela menjual peninggalan-peninggalan kuno serta minyak bumi kepada negara Jerman hanya demi mendapatkan hutang. Pemerintah disana berjalan sangat buruk, mereka selalu memotong gaji karyawan yang menyebabkan tingginya tingkat kemiskinan di negara Yunani. Selain itu, pemerintah disana seolah-olah menghalalkan praktek suap demi mendapatkan keuntungan pribadi.
Sebagai penutup pembicaraannya, Anggeliki Papadam memberikan motivasi kepada seluruh mahasiswa dengan menjelaskan bahwa ilmu sosiologi adalah dasar dari ilmu-ilmu yang lain. Sebab dengan belajar ilmu sosiologi kita juga dapat mempelajari ilmu tentang ekonomi, politik, hukum, industri, sosial, dan lain-lain. Selain itu kita juga diajarkan untuk berfikir kritis dalam menyikapi realita atau kehidupan sosial masyarakat, serta mampu membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Menurutnya ketika kita lulus kuliah nanti, kita dapat memilih sebagai tenaga pendidik, bekerja di perusahaan, menjadi tenaga ahli, sosiolog, dan lain sebagainya. Maka kita tidak perlu pesimis dengan memilih jurusan sosiologi, justru kita patut bangga karena jurusan sosiologi memiliki masa depan yang menjanjikan. Fredi Teguh P. / 08220118 / IKOM / PR.