Intelektual itu Harus Membumi dan Mampu menyelesaikan Persoalan Sosial

Minggu, 29 Oktober 2023 18:17 WIB   Program Studi Sosiologi

MALANG, Pembangunan sosial dan politik di Indonesia saat ini masih menyisakan banyak masalah. Karena itu, diperlukan kontribusi dari Perguruan Tinggi (PT) untuk memberikan sumbangsih penyelesaian masalah tersebut sebagaimana tercantum dalam salah satu poin tridharma PT, yakni penelitian dan pengembangan.

Hal tersebut diulas secara komprehensif dalam Seminar dan Kolokium Doktoral Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) pada Sabtu lalu (28/10/2023). Dengan mengangkat tema “Kontribusi Penelitian Sosial dan Politik pada Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik”, hadir empat pembicara yakni Dr. Joko Susilo, M.Si (Ilmu Komunikasi), Dr. Farid Rusman, M.Si (Ilmu Komunikasi), Dr. Sulismadi, M.Si (Sosiologi), dan Rachmad K. Dwi Susilo, Ph.D (Sosilologi).

Kegiatan yang dipandu oleh Syasya Yuania Fadila Mas’udi, S.IP., MStratSt, memberikan kesempatan kepada Dr. Joko Susilo, M.Si sebagai pembicara pertama. Dengan mengambil topik “Membaca Fenomena Via Semiotika”, Joko secara kritis menganalisa kasus Cover Koran Tempo 21 Oktober 2023 yang menampilkan foto Prabowo di atas kuda dan dipandu oleh Gibran dan Jokowi. Dari aspek semiotika, bisa dibaca sebagai sinyal kuat kesediaan Gibran untuk menjadi Cawapres Prabowo dan dukungan Jokowi pada rencana tersebut.

Dilanjutkan oleh Dr. Farid Rusman, M.Si, selaku pembicara kedua yang memaparkan fenomena pola komunikasi dengan judul “Komunikasi Interpersonal Sebagai Tema Keahlian Dalam Ilmu Komunikasi”. Secara teori, komunikasi bisa mempengaruhi relasi antar pesertanya. Sebaliknya, relasi interpersonal juga turut menentukan komunikasinya.

Oleh karena itu, komunikasi interpersonal bisa membentuk relasi baru, bisa merawat relasi lama, bisa pula merusak relasi jika salah dalam komunikasinya. Dalam kesimpulan Farid, komunikasi interpersonal sangat bermanfaat dalam membentuk keharmonisan hidup individu di lingkungan sekitarnya.

Sementara itu Dr. Sulismadi, M.Si, sebagai pembicara ketiga mengambil judul “Resolusi Konflik Masyarakat Dalam Pembangunan Industri Berkelanjutan”. Sulismadi menyoroti konflik yang selama ini melibatkan masyarakat dan perusahaan industry yang tak berkesudahan. Menurutnya, kunci utama penyelesaian masalah yang terus berulang tersebut adalah solusi yang berkeadilan dan dalam konteks tersebut kehadiran pemerintah menjadi sangat penting.

Adapun pembicara terakir, Rachmad K.Dwi Susilo, Ph.D mengambil topik “Sosiologi Integratif untuk Peningkatan Kualitas Kebijakan Publik”. Rachmad menekankan science of decision making untuk pemecahan masalah publik salah satunya dapat diselesaikan melalui kolaborasi bersama stakeholder terkait.

Sebagai contoh, perguruan tinggi harusnya dapat mengambil inisiatif aktif untuk membantu menyelesaian masalah sosial yang terjadi di masyarakat dengan menggandeng pemerintah, swasta, maupun masyarakat itu sendiri. Hal tersebut akan sangat membantu perubahan sosial menuju yang lebih baik lagi kedepannya[]

Shared: