Tak hanya berjibaku dalam ruang kelas Dosen Sosiologi Aan Sugiarto dan Abdus Salam meluangkan waktu untuk belajar bersama masyarakat melalui Lembaga Swadaya Masyarakat Wahana Visi Indonesia (WVI) yang bergeraka dalam bidang kemanusia melalui program pemberdayaan perempuan dan anak di Kota Surabaya. selama tujuh hari lamanya mulai tanggal 4-10 Nopember di Kota Surabaya.
kegiatan Magang dosen sebagai salah satu dari kegiatan Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) merupakan kesempatan yang sangat menarik dan memberi banyak pengalaman berharga, baik dalam bidang pendidikan maupun dalam dunia sosial dan pengabdian masyarakat.
Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) adalah salah satu program dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, yang memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk terlibat dalam kegiatan magang, penelitian, pengabdian masyarakat, dan berbagai bentuk pembelajaran lainnya di luar kampus. Tujuannya untuk memperkaya pengalaman mahasiswa dan meningkatkan kompetensi yang relevan dengan dunia kerja. Dalam hal ini dosen juga harus melakukan kegiatan magang di WVI.Jika Dosen hanya tujuh hari lamanya magang di WVI sementara mahasiswa selama 4 bulan magang atau belajar bersama WVI
memilih magang di Wahana Visi Indonesia (WVI) karena sangat cocok dengan teori yang dipelajari dan dikaji di Sosiologi UMM. Karena WVI merupakan organisasi sosial yang fokus pada pemberdayaan anak-anak dan keluarga di Indonesia. Organisasi ini bekerja untuk memberikan akses pendidikan, kesehatan, serta perlindungan anak, dengan pendekatan berbasis komunitas. Program-program WVI sering kali melibatkan kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga pendidikan, dan organisasi internasional.
Kegiatan magang dosen dalam PKKM, berikut beberapa hal yang dilakukan selama magang di Wahana Visi Indonesia Sdi Kota urabaya:
banyak hal yang dipelajari di masyarakat dampingan WVI di Surabaya. salah satunya dalah kegiatan Asosiasi Simpan Pinjam Kesejahteraan Anak (ASKA) simpan pinjam ini merupakan solusi cerdas yang digagas oleh masyarakat agar kesejahteraan anak terjamin. Tabungan yang dilakukan warga seperti yang dilakukan di Kelurahan Kalikedinding salah satu yang disampaikan oleh ibu Latifa mengatakan bahwa menabung itu bukan karena paksaan. Tabungan dalam ha ini dianggap saham, satu saham ada yang 5000 sampai 10.000 maksimal sepuluh saham setiap anggota, dan apabila warga atau anggota butuh maka jasa tergantung kesepakatan musyawarah anggota[]